Rabu, 17 Februari 2016

Wisata Alam Di Provinsi Lampung (Bag. 1)

1. Menara Siger

Menara Siger adalah menara yang juga menjadi titik nol Sumatra di selatan. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger, 30 April 2008, menyatakan optimistis Menara Siger akan mendorong kemajuan Lampung. Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, serta penglepasan merpati bersama puluhan duta besar. Dengan iringan lagu Mars Lampung oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk bangunan menara enam lantai tersebut. Gubernur memasuki menara bersama duta besar Kroatia, Sri Lanka, Jepang, Palestina, Afghanistan, Singapura, Filipina, keluarga Sultan Banten dan Sultan Kanoman Cirebon. Peresmian ini juga diwarnai pembukaan stan seluruh kabupaten/kota.

2. Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) berlokasi di ujung selatan Pulau Sumatera, jaraknya 110 km dari Kota Bandar Lampung. Tempat ini merupakan salah satu cagar alam tertua di Indonesia yang menempati  lahan seluas 1.300 km² berupa dataran rendah di sekitar Sungai Way Kambas, pantai timur Lampung. Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas resmi didirikan tahun 1985.tem,tempat wisata way kambas di lampung ini didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1937 sampai sekarang masih terjaga sebagai Taman Nasional dan di sini diyakini ada sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranensis) hidup di dalam Taman Nasional.

3. Air Terjun Putri Malu

Air Terjun Putri Malu yang terletak di Kampung Juku Batu, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Tempat wisata Air Terjun Putri Malu sangat mudah sekali diakses dari jalan lintas Sumatera, jadi para penelusur nggak perlu khawatir kesulitan menemukan lokasinya. Yang pertama para penelusur tuju adalah SMU N 1 Baratadu, karena jalan masuk ke tempat wisata tersebut yaitu persimpangan ke arah SMU N 1 Baratadu. Air Terjun Putri Malu sendiri mempunyai jarak kurang lebih sekitar 46 km dari Ibukota Kabupaten Way Kanan, Blambangan Umpu. Sekarang kondisi menuju tempat wisata Air Terjun Putri Malu memang masih berupa jalan setapak. Tetapi kini prospek wisata Way Kanan ini sudah mulai di kelola oleh dinas Pariwisata Way Kanan, Lampung.

Wisata Air Terjun Lainnya di Lampung, adalah :

Air Terjun Di Kab. Lampung Utara
Air Terjun Curup Indah Klawas.
Air Terjun Curup Selampung
Air Terjun Curup Gangsa
Air Terjun Curup Merai : Desa Tanjung Riang Kecamatan Tanjung Raja.
Air Terjun Curup Fajar : Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning.

Air Terjun di Kab. Way Kanan
Air Terjun Bumi Harjo : Desa Bumi Harjo Kecamatan Bahuga.

Air Terjun Di Kab. Lampung Selatan
Air Terjun Sinar Tiga, dengan tinggi 70 meter tertelak di desa Pesawahan Indah Kecamatan Padang Cermin Lampung Selatan. (Desa Sinar Tiga)
Air Terjun Talang Rabun, dengan tinggi 35 meter (Desa Talang Rabun)
Air Terjun Penyarian, dengan tinggi 35 meter terletak di Padang Cermin ? 40 km dari Bandar Lampung.
Air Terjun Tanah Longsor, dengan tinggi 35 meter terletak di desa Padang Cermin ? 40 km dari Bandar Lampung.
Air Terjun Way Sabu di Kecamatan Padang Cermin, ( Desa Padang Cermin )
Air Terjun Siamang (Abah Bewok)
Air Terjun Gunung Tanjung
Air Terjun Talang Teluk
Air Terjun Curug Water
Terletak di Desa Kerinjing Kecamatan Rajabasa, 20 km dari Kota Kalianda, sangat menarik untuk wisata remaja dengan kondisi alamnya yang masih alami dan mempesona.
Air Terjun Guyuran
Terletak di Desa Jondong Kecamatan Rajabasa, 7 km Dari Kota Kalianda, selama 1 jam berjalan kaki dari Desa Jondong. Way Guyuran ini merupakan sungai curam yang mengalir di atas batu.
Air Terjun Tanjung Heran
Berada di atas huan lindung dan di belakang desa dapat ditempuh dengan kendaraan dan berjalan kaki 15 menit dari perkampungan, terletak di Kecamatan Penengahan.
Air Terjun Way Awi
Terletak di desa padang awi ( Ulu Padang Ratu )
Air Terjun Wiyono
Wisata Air Terjun Wiyono, di Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, lokasinya sekitar 30 kilometer dari Bandarlampung, dan kerap dikunjungi warga, khususnya pelajar yang melakukan perkemahan di sekitar air terjun itu.
Air Terjun Kupu Jambu
Air Terjun Batu Perahu

Air Terjun di Kabupaten Pesawaran

1. Air Terjun di Kecamatan Gedong Tataan
2. Air Terjun Bogorejo
3. Air Terjun Talang Pelita yang ketinggiannya hampir 20 an meter dan cukup besar airnya.
4. Air Terjun di Kecamatan Punduh Pedada
5. Air Terjun di Kecamatan Way Lima















Wisata Bahari Di Provinsi Lampung (Bag. 4)

12. Pantai Mutun & Pulau Tangkil

Pantai Mutun dan Pulau Tangkil bisa jadi pilihan untuk berwisata pantai dengan ragam pilihan olahraga air yang menantang. Objek wisata di Teluk Lampung yang dikelola Tangkil Resor tersebut menyediakan arena bertualang bagi keluarga dengan ongkos murah meriah. Salah satunya sensasi parasailing yang satu - satunya di Lampung. Alam panorama pantai berpasir putih yang masih alami menghadap Teluk Lampung. Pantai Mutun merupakan pantai yang paling dekat dengan Bandar Lampung.

Terletak di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin, dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 20 menit dari pusat kota Telukbetung. Fasilitas rekreasi : pondokan, penyewaan perahu, kano, banana boat serta arena outbound dan berkemah di Pulau Tangkil. Pulau ini dapat ditempuh sekitar 15 menit, memiliki luas kurang lebih 12 hektar dengan fasilitas berupa penginapan, agro wisata, watersport, kendaraan ATV dan arena outbound. Pada saat week end Pengunjung selalu ramai datang ke tempat ini untuk rekreasi dan refreshing. 

Pengeluaran selama wisata di Pantai Mutun dan Pulau tangkil :

-    1 orang : Rp. 5.000,-
-    1 motor : Rp. 5.000,-
-    1 mobil : Rp. 10.000,-

Sewa Pondokan :

Libur Nasional : •    Pondok Kecil : Rp. 50.000,- •    Pondok Besar : Rp. 100.000,-
Libur Weekend: •    Pondok Kecil  Rp. 30.000,- •    Pondok Besar Rp. 50.000,- •    Cano Rp. 15.000,-

•    Banana Boat  Rp. 25.000,-/orang
•    Water Boom Rp. 10.000,-
•    Wahana Air Rp.15.000-30.000,- •    Sewa Perahu untuk menyebrang ke Pulau Tangkil Rp. 10.000,-/orang

Dan untuk range harga resto dari harga 10.000-50.000,-

13. Pantai Duta Wisata

Jika sedang berada di Bandar Lampung, tidak perlu jauh-jauh mencari tempat wisata untuk sekadar merasakan udara pantai sore hari atau menikmati rekreasi air bersama keluarga. Ada sebuah objek wisata pantai bernama Pantai Hiburan Duta Wisata yang layak untuk disinggahi. Pantai ini terletak di Jln. Laksamana R.E. Martadinata – hanya berjarak kurang lebih 5 km di sisi barat Teluk Betung.

Pantai Duta Wisata termasuk pantai dengan tepian berkarang, sehingga cocok untuk melakukan aktivitas olahraga air. Pada akhir pekan, tersedia berbagai fasilitas seperti jetski, banana boat, sepeda air, kano, dan lainnya. 

Tempat ini pun menyediakan pondok-pondok di sepanjang tepi pantai yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai dan bercengkerama bersama keluarga. Selain olahraga air dan bersantai di pondok, bagi Anda yang memiliki hobi memancing, pantai ini juga cocok sebagai tempat memancing. Ada beberapa spot di pantai ini yang bisa Anda gunakan untuk memancing dan bersantai menikmati suasana pantai.

14. Pantai Tirtayasa

Lokasi pantai ini masih berada dalam garis pantai yang sama dengan Pantai Queen Artha, Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung hingga Pantai Kelapa Rapat.  Yah, karena bagaimana pun juga sejumlah pantai tadi memang berada di pesisir Lampung yang berhadapan dengan Teluk Lampung.

Kembali ke pembahasan pantai, mengapa pantai ini diawal disebut cukup alami. Tidak lain karena di pantai ini masih minim sentuhan yang menjadi pelengkap sebuah destinasi wisata.

Bukan itu saja, pantai ini pun terbilang sepi pengunjung yang membuat pantai ini terjaga keasriannya.  Jadi saat anda datang ke pantai ini, akan merasakan seperti berada di pantai pribadi. Sekadar berjalan menyusuri pantai yang sesekali air pasangnya menghantam sejumlah pondokan yang ada. Atau duduk santai di pasir putihnya yang bersih, adalah pilihan yang nyaman untuk menghabiskan hari di pantai.

Wisata Bahari di Provinsi Lampung (Bag. 3)

9. Pulau Kelagian

Perjalanan dari pusat Kota Lampung ke Pantai Klara kurang lebih 1,5 jam. Sepanjang perjalanan, kita akan disuguhkan panorama pesisir pantai. Ada Pantai Duta Wisata, Pantai Mutun, dan masih banyak lainnya. Sehingga perjalanan 1,5 jam tidak akan terasa membosankan.

Tiba di Pantai Klara, saatnya untuk hunting perahu menuju Pulau Pahawang dan Kelagian. Bila berlibur ke sana, saya merekomendasikan Anda mencari Abang Buyung. Dengan tarif Rp 250 ribu, Anda sudah bisa berkeliling ke dua pulau seharian. Hati-hati saat negosiasi harga, karena saat itu ada yang kena harga Rp 500 ribu untuk tujuan yang sama. 

Sesuai rekomendasi, nahkoda perahu kami menyarankan untuk menuju ke Pulau Pahawang dulu. Hal ini dikarenakan Pahawang lebih jauh dan semakin siang, ombak akan semakin besar. Perjalanan dari Pantai Klara menuju Pulau Pahawang sekitar 1 jam. Sepanjang perjalanan kamai dimanjakan dengan gugusan pulau-pulau yang berada di sekitar laut. Kami juga sempat melihat ikan terbang, baru percaya kalau ikan terbang itu benar-benar ada.

Setelah satu jam perjalanan akhirnya tiba juga di Pulau Pahawang. Ternyata pengunjung pulau ini hanya kami. Artinya di pulau ini hanya ada 3 manusia, yaitu saya, suami, dan Bang Buyung. Seperti pulau pribadi euy!

Satu-satunya bangunan yang ada di Pulau Pahawang adalah cottage milik Mr Joe, yang berstatus WNA. Entah bagaimana caranya Mr Joe bisa membangun cottage yang begitu indah.

Tidak ada fasilitas ruang ganti ataupun toilet di pulau ini. Di Pulau Pahawang hanya ada, pantai, pulau tanpa fasilitas, kecuali cottage Mr Joe dan tentunya tidak untuk umum. Setelah puas menikmati indahnya Pulau Pahawang, kami melanjutkan tujuan kedua yaitu, Pulau Kelagian. "Kami datang!"

Satu lagi, di Pahawang tidak ada dermagannya jadi kita akan berbasah-basah ria untuk naik dan turun dari perahu. Perjalanan dari Pulau Pahawang menuju Pulau Kelagian sekitar 45 menit, dengan tantangan ombak yang lebih dasyat. Saat itu, suami mengatakan ketinggian ombak sekitar 1 meter. Deburan ombak yang menabrak perahu Bang Buyung pun langsung mendarat di wajah kami. Seru!


Beda dengan Pulau Pahawang, di Pulau Kelagian sudah ada fasilitas seperti warung dan kamar ganti. Ketika lapar menyerang, Anda bisa langsung pesan mie instan seharga Rp 6.000 saja. Ada pula cottage seharga Rp 1 juta, untuk delapan orang di pulau ini.

10. Pantai Klara

Dari sekian banyak pantai di Lampung, ada satu pantai yang selalu ramai dikunjungi. Adalah Pantai Kelapa Rapat. Pantai ini oleh masyarakat setempat biasa dikenal dengan sebuat Pantai Klara, singkatan dari kelapa rapat. Konon, asal muasal nama kelapa rapat itu maksudnya merujuk pada jejeran pohon kelapa yang berbaris rapat di sepanjang pantai.

Lokasi Pantai Klara berada tidak jauh dari pusat kota Bandar Lampung yang juga merupakan ibukota dari provinsi Lampung. Pantai yang berada di wilayah administratif Kabupaten Pesawaran ini bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 jam bila menggunakan kendaraan bermotor menuju lokasi pantai. Jalanan menuju ke Pantai Klara pun terbilang lumayan menantang, beberapa jalan ada yang mulus selebihnya lubang dengan diameter cukup lebar siap menyapa anda.

Satu lagi yang perlu diperhatikan. Mengingat jalanan menuju Pantai Klara tidak begitu lebar, anda harus berhati-hati jika akan mendahului. Sebab alih-alih dapat mendahului, anda bisa kecelakaan bertabrakan dengan kendaraan dari arah yang berlawanan.

Sementara untuk memasuki pantai Klara pengunjung harus membayar karcis masuk sebesar Rp 25.000 per mobil yang bisa dibayarkan ke petugas penjaga loket masuk, atau Rp 15.000 jika menggunakan motor. Konon, banyaknya pohon kelapa yang tumbuh rapat di pantai inilah yang digunakan untuk menamai Pantai Klara (kelapa rapat).

"Tiket masuk per orangnya Rp 10.000, motor Rp 15.000 dan mobil Rp 25.000. Tiket ini termasuk biaya parkir pengunjung," ungkap Sodiq, petugas tiket Pantai Klara.

Ada sebuah dermaga lengkap dengan gazebo yang cukup luas untuk ditempati beberapa orang sekaligus di pantai Klara. Untuk menuju gazebo yang ada ditengah laut tidak jauh dari bibir pantai ini, anda bisa menggunakan jembatan kayu yang menjulur di bibir pantai.

11. Pantai Sari Ringgung

Tak kalah dengan Bali, Lampung juga menawarkan pesona pantai yang memanjakan mata. Salah satunya adalah pantai Sari Ringgung, pasirnya yang putih dan ombaknya yang tenang menjadi daya tarik utama pengunjung datang ke sini. Pemandangannya cantik bukan kepalang.

Pantai Sari Ringgung yang cantik dengan hamparan pasir putih dan ombaknya yang tenang, menjadi tempatliburan favorit keluarga yang aman dan menyenangkan. Anda pasti betah dan tak akan pulang.


Fenomena lain yang dimiliki Pantai Sari Ringgung adalah Pasir Timbul merupakan pasir yang terbentuk secara alami ditengah lautan. Dipinggir Pasir Timbul juga terdapat dermaga yang berbentuk Cafe D'Apung. Terdiri dari beberapa pondokan fasilitas kamar mandi dan WC Umum. Dengan menempuh waktu 15 menit, para pengunjung sudah dapat tiba di Pasir Timbul dengan menaiki perahu sewaan dari dermaga Pantai Sari Ringgung menikmati indahnya pemandangan tengah laut atau bermain air diantara putihnya Pasir Timbul. 
Banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan di pantai ini. Renang, berjemur atau menyusuri pantai untuk menghilangkan penat bisa Anda lakukan. Memandangi birunya laut lepas atau melihat aktivitas warga di sekitar kawasan ini juga akan memberikan nuansa yang berbeda dalam rutinitas kita. Pengelola pantai ini terus berbenah, beberapa bangunan seperti villa juga sedang dibangun. Pegunungan seolah mengitari setengah lingkaran bola pada bagian pantai ini. Background pantai ini merupakan barisan pegunungan, sementara pada bagian depannya terhampar lautan lepas.


Wisata Bahari di Provinsi Lampung (Bag. 2)

5. Pantai Bagus

Pantai ini menghadap langsung Laut Jawa pada  perairan dangkal dengan luas kira-kira 310.000 km2 di antara Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi di gugusan kepulauan Indonesia.  Pantai Bagus memang tidak seramai pantai-pantai yang lain, namun jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak justru membuat suasana jadi lebih private, kita bisa leluasa menikmati pesona alam.  Pantai Bagus yang letaknya satu kilometer dari Jalan Lintas Sumatera atau 8 km dari Kota Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan ini masih sepi pengunjung.  Pengelola Pantai Bagus memang belum gencar melakukan promosi. Fasilitas serta permainannya juga belum ada. Maka tak heran bila tak banyak orang yang tahu tentang pantai Bagus.

Dari Pantai Bagus yang berada di Teluk Lampung ini, pengunjung bebas menikmati ombak pantai dan Gunung Rajabasa yang berdiri menjulang di seberangnya. Kadang-kadang, pada sore hari juga ada perahu nelayan yang memasang jaring atau memancing. Jika nelayan membawa ikan ke pantai, pengunjung bisa membelinya dan langsung dibakar di tempat tersebut. Menikmati ikan bakar dengan nasi plus sambal terasi di pinggir laut tentu akan memberi kesan tersendiri abgi para pengunjung atau wisatawan.

Wisatawan yang ingin bersantai sambil tidur-tiduran, juga tersedia saung-saung terbuka berlantai bambu dan beratap daun kelapa yang nyaman. Di antara saung tersebut ada yang tingginya mencapai empat meter sehingga pengunjung bisa memandang lepas ke arah lautan dan Gunung Rajabasa yang menjulang yang di depannya. Sarana yang nyaman ini tentu memberikan panorama yang indah dan eksotis bagi para pengunjung.

Suasana di pantai ini juga lebih adem karena udara yang sejuk ditumbuhi beberpa pohon kelapa dan pohon pelindung lainnya yang rindang. Dan biasanya ada banyak anak-anak penduduk yang bermain bola dan kejar-kejaran diantara pepohonan rindang tersebut.

6. Pantai Gigi Hiu


Jangan kaget mendengar namanya, karena pantai ini sangat eksotis dengan karang-karangnya yang menjulang tinggi. Karangnya yang dianalogikan sebagai gigi hiu ini menjadi daya tarik tersendiri. Nggak salah kalau banyak wisatawan yang mengabadikan momen yang menakjubkan ini. Tapi, jangan turun sampai ke pantainya ya, karena ombaknya besar banget. Jadi, disarankan supaya kamu bisa berfoto bersama karang gigi hiunya saja!


7. Pulau Pahawang

Bagi pecinta snorkeling, Pulau Pahawang patut, wajib dan harus jadi tujuan destinasi kamu. Pemandangan dan karang bawah lautnya masih alami dan indah. Ada satu sejarah yang unik nih dari nama Pulau Pahawang, yakni konon pulau tersebut ditemukan oleh seseorang bernama Pak Hawang. Jadilah Pahawang. At least, ini hanya legenda.




8. Pulau Balak

Kerennya pulau ini, kamu bisa melihat karang super indah yang muncul ke permukaan air pada momen-momen tertentu, yaitu saat air laut sedang pasang Surut.

UNIK dan memesona. Itulah kalimat yang tepat untuk melukiskan Pulau Balak di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Dalam areal seluas 200 hektar tampak perpaduan antara bebatuan padas di sisi timur dan selatan serta hamparan pasir putih di sisi barat dan utara.

Pasir putih yang lembut terhampar bagaikan permadani. Pantai berpasir tersebut cukup landai dan luas. Ada sisa-sisa batang kayu di hamparan pasir itu seolah pernah ditumbuhi pohon. Jika Anda menyusuri sisi timur dan selatan Pulau Balak, tampak tebing bebatuan yang menyerupai dinding setinggi belasan meter.

Pesisir Pulau Balak banyak ditumbuhi tanaman pantai, misalnya ketapang, putat laut, waru laut, dan rumput angin. Di tengah pulau didominasi kelapa, kakao, duku, dan sejumlah tanaman lain.

Letak Pulau Balak yang berada dalam Teluk Punduh Pidada membuat air di sekitarnya cukup tenang. Kondisi tersebut mempermudah para penyelam menikmati keindahan terumbu karang di sekitar Pulau Balak. Sekitar 80 persen terumbu karang di perairan ini masih terjaga.

”Salah satu kelebihan terumbu karang di Pulau Balak adalah keberadaan terumbu karang yang indah itu tidak begitu dalam. Bahkan, saat air surut pun terumbu karang kadang bisa kelihatan jelas dari permukaan laut,” kata pembina klub selam anemon, Felix Dwi Agung Widodo atau Dodo (36).

Tak butuh waktu lama untuk menuju ke titik terumbu karang, hanya lima menit menyeberang menggunakan perahu dari dermaga Pulau Balak. Bahkan, berbekal perlengkapan selam sederhana berupa kacamata renang (goggles), alat bantu pernapasan (snorkel), sepatu katak (fins), dan rompi pelampung, pengunjung bisa langsung menikmati pesona aneka terumbu karang.

Di kedalaman 2 meter, terumbu karang dengan aneka ikan hias dengan mudah dijumpai. ”Di satu sisi memang mengasyikkan bisa melihat keindahan terumbu karang di kedalaman 2 meter. Namun, di sisi lain, terumbu karang kadang cepat rusak karena tidak sengaja terinjak penyelam pemula,” ujar Dodo.

Salah satu kekhasan alam bawah laut di perairan Pulau Balak adalah memiliki komposisi terumbu karang yang rapat. Terumbu karang jenis Oxypora lacera, Pectinia lactuca, dan Montipora digitata mudah ditemui di sana. Ikan hias beraneka jenis dan warna juga hidup di antara terumbu karang tersebut.

Apabila beruntung, penyelam bisa bertemu dengan penyu sisik yang sesekali berenang di sekitar perairan Pulau Balak. ”Pada musim tertentu, sejumlah penyu sisik memilih bertelur di pesisir pantai Pulau Balak,” ucap Dodo.

Buka tenda

Untuk menuju ke Pulau Balak, Anda terlebih dahulu harus menuju Dermaga Ketapang, Teluk Ratai, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Bandar Lampung. Dari sana, bisa menggunakan perahu atau kapal kecil dengan biaya Rp 250.000 per kapal untuk pergi dan pulang. Kapal itu mengangkut 10-15 orang. Lama perjalanan sekitar dua jam.

Pelayaran menuju Pulau Balak akan melewati beberapa pulau kecil, antara lain Pulau Pahawang, Pulau Klagian, dan Tanjung Putus. Di tengah perjalanan, Anda bisa menyaksikan burung-burung yang terbang rendah di atas permukaan air untuk memangsa ikan.

Bagi pengunjung yang ingin menginap, terdapat dua pemondokan, masing-masing berkapasitas 30 orang. Pemondokan yang terbuat dari dinding papan dan bambu serta beratapkan seng tersebut cukup besar. Pengelola sudah menyediakan kasur dan bantal yang cukup nyaman untuk menghilangkan lelah setelah seharian menyelam.

”Berapa pun jumlah orangnya, kalau sewa pondok harganya Rp 1,2 juta. Itu hanya biaya fasilitas tidur. Kalau makanan, ya, bawa sendiri, masak, ya, masak sendiri. Kalau enggak mau repot, istri saya bisa bantu masak. Tetapi, biayanya tambah,” kata Supartono yang sudah delapan tahun menjaga Pulau Balak.

Bagi pengunjung yang lebih senang bertualang bisa mendirikan tenda di sekitar pemondokan. Jangan khawatir kedinginan karena pengelola menyediakan lokasi khusus untuk membuat api unggun.
Pulau besar

Dalam bahasa Lampung, balak artinya ’besar’. Pulau Balak lebih luas dibandingkan dengan pulau di sekitarnya. ”Jika dibandingkan dengan Pulau Runik dan Pulau Lok yang berada di sekitarnya, Pulau Balak adalah pulau yang baling besar,” ujar Supartono.

Supartono, yang biasa dikenal sebagai Mbah Balak, menuturkan, dirinya hanya bertugas menjaga dan memelihara penginapan yang ada di Pulau Balak. Pulau itu sesungguhnya dikelola seorang pengusaha yang tinggal di Jakarta.

Dulu, menurut Mbah Balak, pulau ini milik masyarakat. Ada puluhan keluarga menetap di sana. ”Tiba-tiba ada orang Jakarta membeli tanah warga. Sejak itu, orang-orang yang tadinya tinggal di sini pindah dan berpencar ke mana-mana,” ujar Mbah Balak yang mengaku selama delapan tahun menjaga Pulau Balak baru tiga kali bertemu sang pemilik pulau.

Selain digunakan untuk tempat istirahat bagi keluarganya, ”sang pemilik pulau” juga sempat membudidayakan ikan hiu di sekitar dermaga tempat kapal-kapal biasa bersandar. Namun, pada 2010, keramba rusak sehingga budidaya hiu pun gagal total.

Sehari-hari, Mbah Balak banyak menghabiskan waktunya dengan bercocok tanam dan mengawasi wilayah perairan di sekitar pulau. Ia memang mendapat izin dan diperintahkan untuk menjaga kelestarian Pulau Balak.

Salah satu musuh terbesar Mbah Balak ialah pencuri batang kelapa. Tak jarang ia menemukan pohon kelapa di pulau yang dijaga tiba-tiba ditebang. Pernah suatu ketika dirinya harus mengusir pencuri batang kelapa sambil mengacung-acungkan badik (senjata khas Lampung).

”Musuh lainnya pencuri ikan yang menggunakan bom ikan. Mereka biasanya beraksi subuh saat saya tidur. Siapa yang tidak kaget mendengar suara ledakan subuh-subuh. Kalau sudah seperti itu biasanya saya teriaki. Kalau masih tidak mau pergi terpaksa saya kejar menggunakan kapal,” kata Supartono sambil menunjuk kapal motor tempel yang sebagian catnya tampak mengelupas.

Beruntung masih ada Mbah Balak yang bersedia menjaga kelestarian pulau dengan upah Rp 1.650.000 per bulan. Bagi Anda yang berkesempatan mengunjungi Pulau Balak, temuilah Mbah Balak. Ia sangat ramah dan asyik diajak bercerita banyak.

Selasa, 16 Februari 2016

Wisata Bahari Di Provinsi Lampung (Bag. I)

Lampung adalah provinsi yang terletak di bagian paling Selatan Pulau Sumatera. Lampung resmi menjadi salah satu provinsi di Indonesia pada tahun 1964. Saat ini Provinsi Lampung Terbagi menjadi 2 Kota dan 13 Kabupaten, yaitu :
  1. Kota Bandar Lampung
  2. Kota Metro
  3. Kab. Lampung Selatan
  4. Kab. Lampung Tengah
  5. Kab. Lampung Utara
  6. Kab. Lampung Timur
  7. Kab. Lampung Barat
  8. Kab. Tulang Bawang
  9. Kab. Way Kanan
  10. Kab. Tanggamus
  11. Kab. Pesawaran
  12. Kab. Pringsewu
  13. Kab. Tulang Bawang Barat
  14. Kab. Mesuji
  15. Kab. Pesisir Barat

Beragam jenis tempat wisata ditawarkan oleh provinsi ini sehingga mengundang banyak wisatawan dari luar Lampung. Baik itu Wisata Bahari, Wisata Alam, Wisata Kuliner, Wisata dan Budaya.  

Kali ini saya akan berbagi tentang Wisata Bahari yang ada di Provinsi Lampung.  Apa saja tempat Wisata Bahari di Lampung yang wajib dikunjungi?

1. Pantai Pasir Putih

Terletak sekitar 20 KM dari kota Bandar Lampung, Pantai Pasir Putih adalah salah satu tempat wisata di Lampung yang paling favorit karena dekat dengan ibukota, hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 20 menit saja untuk dapat menikmati pantai yang menyegarkan mata ini. Sesuai dengan namanya, pantai ini mempunyai pasir yang bewarna putih, dilengkapi dengan pepohonan yang melambai tertiup angin dan lautan yang bewarna biru. Tempat wisata ini juga merupakan tempat wisata akhir pekan favorit warga Bandar Lampung sehingga jangan kaget bila berkunjung pada akhir pekan dan mendapati keramaian.

2. Teluk Kiluan

Teluk Kiluan adalah salah satu tempat wisata di Lampung yang paling terkenal karena pengalaman unik yang ditawarkannya. Pengalaman seperti apa yang dapat anda nikmati di Teluk Kiluan? Seperti di Pantai Lovina, Bali, Teluk Kiluan menawarkan pengalaman melihat lumba-lumba langsung di habitatnya. Sensasi melihat lumba-lumba di lautan sangatlah berbeda dengan pada saat Anda melihat lumba-lumba yang telah dijinakan. Waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah pada bulan April hingga September di mana sedang musim kemarau. Saran saya, sebelum berangkat bertanyalah dahulu pada pengelola homestay mengenai cuaca dan keberadaan lumba-lumba, karena kemunculan lumba-lumba secara alami di Teluk Kiluan sangat dipengaruhi oleh cuaca.

3. Pantai Tanjung Setia

Pantai Tanjung Setia adalah alternatif bagus untuk para pecinta selancar yang sudah bosan berselancar di Pantai Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Terletak di sisi barat Lampung, Pantai Tanjung Setia mempunyai salah satu ombak terbaik di dunia, menurut para peselancar yang telah mencoba tantangan selancar di Pantai Tanjung Setia. Lokasinya memang cukup jauh, sektiar 270 KM dari Bandar Lampung, dan membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mencapainya, namun tidak perlu kuatir, pecinta selancar tidak akan kecewa! Mengingat lokasinya yang lumayan jauh dan terpencil, Pantai Tanjung Setia mempunyai kondisi yang baik dan tidak rusak oleh kegiatan manusia, bagaikan mutiara yang bersembunyi dengan sempurna.

4. Kalianda Resort

Grand Elty Krakatoa atau yang lebih dikenal dengan nama kalianda resort, merupakan tempat wisata di Lampung yang sangat rekomended. Seperti namanya, Kalianda Resort terletak di Kota Kalianda, Lampung Selatan. 
Spot wisata yang berbasis wisata pantai ini dikelola oleh Krakatau Lampung Tourism Development Corporation (KLTDC). Grand Elty Krakatoa mengajak anda untuk datang ke Resor pantai yang menyenangkan di Lampung. Resor ini menyediakan tempat yang nyaman untuk keluarga yang ingin melihat Kalianda lebih dekat dengan taman-tamannya yang sangat indah. Pantai pasir yang berkilauan dan banyak tempat yang fantastis. Maka tidak berlebihan jika kami mengatakan, Grand Elty Krakatoa merupakan surga yang tersembunyi di Lampung. Kawasan wisata pantai Kalianda Resort ini mempunyai fasilitas yang cukup lengkap seperti arena petualangan, bungalow, jetsky, tempat berkemah (Camping Ground) 4 buah, diskotik (open air) cafetaria yang menghadap ke arah pantai, ruang pertemuan, musholla, penyewaan sepeda, perahu dayung / kayak Transportasi Grand Elty Krakatoa Kalianda Resort sangat mudah ditempuh terutama dengan menggunakan kendaraan pribadi. Karena terletak diantara Pelabuhan Bakauheni dan kota Bandar Lampung. Hanya saja anda harus menyeberangi Selat Sunda terlebih dahulu bagi anda yang berasal dari Pulau Jawa. Kalianda Resort tepatnya Berada di Jl.Trans Sumatera Km 45, Desa Merak Belantung, kalianda, Lampung Selatan atau kurang lebih satu jam dari Pelabuhan Bakauhuni. Kalianda Resort termasuk salah satu tempat tujuan wisata di Provinsi Lampung.